Postingan

Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

E. Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal             Evaluasi dibagi menjadi 2 terdiri atas evaluasi individu dan evaluasi kelompok. Evaluasi individu dibuat untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pembelajaran terhadap setiap peserta didik. Evaluasi individu meliputi evaluasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Evaluasi kelompok untuk mengetahui interaksi yang terjadi dalam kelompok, kaitannya dengan pencapaian tujuan pembelajaran.     Sumber : http://ajengakdp.blogspot.co.id/2017/03/bab-1-wirausaha-kerajinan-dengan.html

Pemasaran langsung kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal

D. Pemasaran Langsung Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal   Pemasaran langsung adalah promosi dan penjualan yang dilakukan langsung kepada konsumen tanpa melalui toko. Penjualan langsung merupakan hasil dari promosi langsung yang dilakukan oleh penjual terhadap pembeli. Sistem penjualan langsung dapat berupa penjualan satu tingkat (single-level marketing) atau multi tingkat (multi-level marketing). Penjualan satu tingkat merupakan cara yang paling sederhana untuk menjual produk secara langsung. Wirausahawan langsung memasarkan dan menjual kepada konsumen tanpa membutuhkan toko atau pramuniaga. Pemasaran produk kerajinan dapat dilakukan dengan cara pemesanan. Konsumen dapat melihat langsung produk ataupun melalui gambar dari produk kerajinan, dan kemudian memesannya. Produsen kerajinan selain menjual produknya sendiri, dapat membentuk kelompok penjual yang akan memasarkan dan menjualkan produknya secara langsung kepada konsumen. Kelompok penjual dapat terdiri atas bebera
Gambar
Penghitungan Biaya Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal Penghitungan Biaya Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal   Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang. Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian bahan bakar minyak, sabun pembersih untuk membersihkan bahan baku, benang, jarum, lem dan bahan-bahan lainnya dapat dimasukkan ke dalam biaya  overhead. Metode penghitungan biaya produksi adalah seperti pada gambar berikut. sumber foto :  http://www.gobejar.com/2016/09/perhitungan-biaya-produksi-produk.html Sumber : https://www.firde7.xyz/2017/01/prakarya-dan-kewirausahaan-penghitungan.html

Perancangan dan produksi kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal

B.Perancangan dan produksi kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal Objek budaya lokal dan material serta teknik khas daerah merupakan potensi yang harus dikembangkan sehingga lestari menjadi manfaat bagi daerah.setiap daerah memiliki objek budaya lokal yang berbeda-beda. Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide produk kerajinan ,pembuatan sketsa ide,pembuatan studi model kerajinan,dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Objek budaya lokal dapat berupa objek 2 (dua) dimensi seperti relief&3(tiga)dimensi seperti bangunan. 1.pencarian ide produk Pengetahuan dan apresiasi kita terhadap berbagai kekayaan objek budaya lokal di daerah setempat,pakaian tradisional ,rumah adat , sejata tradisioanal, alat musik DLL dapat mendorong munculnya ide untuk pembuatan produk kerajinan.ide bisa muncul secara tidak berurutan ,dan tidak lengkap namun dapat juga muncul secara utuh .Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelomp

Perencanaan usaha kerajinan dengan ispirasi objek budaya lokal

Wirausaha kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal A. Perencanaan usaha kerajinan dengan ispirasi objek budaya lokal Kegiatan wirausaha di dukung oleh ketersediaan sumber daya manusia ,material,peralatan,cara kegiatan pasar dan pendanaaan. sebuah wirausaha dikenal dengan sebutan6M,Yakni:Man(manusia),Money(uang),Material(bahan),Machine(peralatan),Methode(cara kerja)dan Market(pasar). Wirausaha kerajinan dapat dimulai dengan melihat potensi bahan baku (Material),keterampilan produksi(Man&Machine)dan budaya lokal yang ada di daerah setempat. Ragam objek budaya lokal yang terdapat di daerah akan menjadi inspirasi untuk perancangan kerajinan yang akan di buat .untuk itu dapat dilakukan pencarian informasi tentang ragam jenis material khas daerah yang dapat di gunakan untuk kerajinan serta perajin yang membuat kerajinan di daerah setempat. Sumber : https://wwwfarhannurmansyah.blogspot.co.id/

Wirausaha Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

WIRAUSAHA KERAJINAN DENGAN  INSPIRASI OBJEK BUDAYA LOKAL A. Perencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal Kegiatan wirausaha didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal dengan sebutan 6M, yakni Man (manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja), dan Market (pasar). Wirausaha kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal dapat dimulai dengan melihat potensi bahan baku (Material), keterampilan produksi (Man & Machine) dan budaya lokal yang ada di daerah setempat. Wirausaha kerajinan dengan inspirasi budaya akan menawarkan karya-karya kerajinan inovatif kepada pasaran. Pasar sasaran (Market) dari produk kerajinan ini adalah orang-orang yang menghargai dan mencintai kebudayaan tradisional. Kemampuan mengatur keuangan (Money) dalam kegiatan usaha akan menjamin keberlangsungan dan pengembangan usaha. B. Pe

Pemberian Reward dan Bonus usaha Tanaman Hias

Untuk menjaring pelanggan, para pedagang di sentra penjualan tanaman hias di Jalan Hasanudin, Pasar Turisari, Solo memberikan pelayanan terbaik. Misalnya, pedagang memberikan bonus pot tanaman kepada pelanggan yang nilai pembeliannya di atas Rp 300.000. Pedagang juga berbagi tips soal budidaya tanaman.  Salah satu tantangan dalam berbisnis adalah bermunculannya pesaing dalam bisnis serupa. Persaingan dalam bisnis tersebut akan selalu ada dan tak bisa dihindari. Namun, banyak cara yang bisa dilakukan pelaku usaha dalam menghadapi persaingan bisnis. Salah satunya adalah memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Hal itu pula yang dilakukan sejumlah pedagang di sentra penjualan tanaman hias di Jalan Hasanudin, Turisari, Mangkubumen, Solo. Untuk menjaring pelanggan loyal, sejumlah pedagang di sentra ini memberikan pelayanan terbaik. Contohnya Jarman Sadian, pedagang di sentra tanaman hias Pasar Turisari.  Jarman mengaku, karena sebagian besar pelanggannya kalangan ibu rumahtangga, ia